Ketika tak ada lagi yang
mencintaimu, maka berilah ruang cinta untuk dirimu sendiri. Ketika cinta-cinta
lain tidak lagi peduli padamu, sesungguhnya dirimu membutuhkan dirinya sendiri
untuk dicintai. Mencintai diri sendiri dengan menerima segala kekurangan yang
ada pada diri sendiri, memaafkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat, dan
menghargai setiap apa yang ada dan telah dirimu capai, adalah merupakan sebuah
kekuatan besar untuk membangun diri. Jika bukan diri sendiri yang memulai untuk
mencintai, lalu siapa lagi yang akan mencintai dirimu? Cintailah dirimu sendiri
dengan sepenuh hati. Cintailah dirimu sendiri hingga jiwa itu lebih dekat
kepada Cinta sejatinya. Cintailah dirimu sendiri hingga jiwamu hidup dan
terarah menuju Sang Pencipta.
Mencintai diri sendiri sesungguhnya adalah juga amanah dari Sang Pencipta. Beri kekuatan pada jiwa dengan cinta pada dirimu sendiri hingga jiwa mampu tegak meniti hidup menuju ridho Illahi. Berilah cinta sepenuh hati hingga jiwa semakin istiqomah untuk terus berbenah dan berbenah lagi menuju kesempurnaan fitrahnya. Tatalah diri sendiri, arahkan diri sendiri, rawat diri sendiri, hingga iman Islam menancap kokoh dalam jiwa. Hingga jiwa tersibghoh dengan sempurna dengan celupan Illahi. Mencintai diri sendiri dengan menjaga dan senantiasa memperbaharui keimanan kita.
Sekali lagi “Sesungguhnya cinta yang paling diharapkan oleh jiwamu adalah cinta dari dirinya sendiri.”
Hargailah setiap kebaikan yang telah berhasil dicapai, sekecil apapun itu. Sesungguhnya seorang muslim yang terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, melainkan mereka yang setiap kali melakukan kesalahan sadar dan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi. Tidak perlu sakit hati, tidak perlu ada kecewa. Karena sesungguhnya segala sesuatu bagi seorang muslim adalah baik selama dia bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan bersabar saat diberikan ujian.
#NB : Mencintai diri sendiri bukan berarti EGOIS looh... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar